suatu sore dikampus tercinta
hari ini aku memandangi perjalalan hidupku
sekuat tenaga aku tetap mengupayakanya agar bisa
apapun hasilnya yang penting sudah berdo'a dan berusaha
kecewa... itu sudah biasa
lelehan air mata, itu adalah ungkapan berjuta makna
dan tetiba ingatan melayang pada hari ketika ditinggal bapak tercinta
2 hari sebelum beliau pergi aku kembali ke ibukota
hari itu sampai, dan besoknya
Allah lebih memilihnya dibandingkan menyandingkanya denganku, dengan ibuku
Ya Rob, aku rindu Bapak
Sayangilah dia disisi MU
jangan Kau siksa ia dalam kuburnya ya Rob,
atau ringankanlah sisa kuburnya Wahai Zat yg Segalanya ada ditangan MU
ampunilah dosa-dosanya
Terima lah amal baiknya,
dan jadikan amalan-amalanya adalah amalan yg pahalanya tidak putus hingga hari kiamat
jadikan hamba perempuan yg sholihah
agar do'a hamba untuknya bs engkau terima
ampuni hamba ya Rob atas kebodohan-kebodohan selama ini
hari itu, akhir bulan januari
kabar duka menghampiriku
aku terdiam..
tinggal sebatang kara di ibukota, dengan kabar yg begitu menyesakkan
sungguh Allah karuniaMu luar biasa
entah apa yg terjadi waktu itu
dan ternyata Kau buat aku masih kuat melangkah sendirian,
diam dikosan sejenak,
diam
melelehkan air mata
lalu kembali berpikir logis
aku harus pulang,
nyari tiket sendiri, naik ojek sendiri naik taxi dan sampailah dibandara,
mengingat aku sebagai perempuan, aku pikir waktu itu otakku jalan sebagaimana mestinya, bukan aku tak sedih, bukan aku tak doyan makan.. tapi aku sadar kalau bukan Allah yg mengendalikan melalui pilihanku sendiri apa yg bisa aku lakukan ?
ya bisa jadi Allah titipkan kepada ku kekuatan
untuk tak hanya sekedar berdiri, berjalan bahkan berpikir rasional disaat yg sewajarnya kaki ini tak mampu berdiri.
kalau ada pilihan teriak, bs jadi saat itu aku akan terika sekuat tenaga
lalu diam, dan kemudian sudah dikampung halaman
ikut menyaksikan detik detik terakhir bapak meninggalkan dunia
tapi tidaak..
Allah mengajariku untukmelakukan aktivitas normal dikala segalanya sedang tidak normal
Allah membantuku tersenyum, disaat ada ibu-ibu mengomel dibandara
dan Allahlah juga, dulu, sekarang dan selamanya yg akan menuntunku
ya Rob, sungguh terkadang dunia ini begitu pait dan pelik
perjalanan ini begitu berliku dan curam
sungguh terkadang hamba merasa bahwasanya ujin yg Engkau berikan terlalu berat, tetapi
sejenak hamba bernafas, hamba tau ada hambaMu yg cobaanya melebihi cobaan yg Kau berikan pada ku
ya Rab...
beri petunjuk hamba MU yg hina lagi bodoh ini
ampuni hamba ya Rab
atas kelakuan-kelakuan bejad yg sudah hamba lakukan
dan sungguh ya Rab Engkau adalah sebaik-baik tempat Kembali
rindu aku akan ayahku
semoga Allah merahmatimu
quantum plaza, DTE FTUI
20 Juni 2014