Pages

Jumat, 05 Desember 2014

Tuhan, dekap aku lebih erat


berawal dari sebuah kisah, yang tak tentu arah
hingga munculah perasaan yang salah
bukan salah hati yang tidak mati, hanya saja pekerti ini terkadang tak taat nurani.

rasa yang kembali menerpa, ternyata merusak cita
perasaan yang belum mati sempurna, hidup kembali dengan sia-sia

Tuhan  ku kubur dalam dalam cinta yang dulu pernah ada
ku bunuh perlahan-lahan perasaan yang pernah ada
dan kuhancurkan berkeping-keping harapan yang pernah terpenjara

namun kenapa kini dia mesti hadir kembali ?
dia datang dalam rupa yang sama
dia muncul dengan cara yang berbeda.
kehadirannya..hmmm jangan KAU tanya
suatu musim iya begitu mempesona, namun musim berikutnya ia adalah badai yang meluluhlantahkan semuanya

dan kini badai itu datang menerpa,
hujan belum reda, angin bertiup kencang membawa perubahan untuk semuanya

Tuhan, akankah bdai ini berubah menjadi tsunami yang akan menenggelamkanku?
jiwaku mulai gelap, hati terasa nelangsa, dan harapanku memudar sia-sia
langkahku tak lagi tegap, pun pandanganku mulai mengabur.. gelap


Tuhan, dekap aku lebih erat.






0 komentar:

Posting Komentar